http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/prabowo-subianto-singgung-soal-ahok_20160924_115856.jpg
Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sungguh hebat berkata-kata. orang akan terkesima dan takjub dengan manisnya ucapan Anies. Selalu tampil dengan manis dan santun sehingga orang akan menyimpulkan Anies adalah seorang malaikat tak bersayap. Kegiatannya sangat berbudi dan mengharukan walau tanpa kita sadar dia punya maksud di dalamnya. Sama seperti manisnya gula yang kita kecap terus tanpa disadari kita terkena penyakit diabetes, kita pun bisa terkena diabetes politik termakan ucapan manis Anies terus menerus.
Siapa tidak tahu kalau Anies ini seorang yang selalu berkata manis. Ketika mencalonkan diri melalui konvensi Partai Demokrat dia berkata manis, ketika jadi jubir Jokowi di Pilpres 2014 dia berkata manis, saat menjadi menteri dia berkata manis, kena reshuffle berkata manis, sampai akhirnya menjadi kawan dari orang yang disebutnya mafia pun berkata manis. Luar biasa memang keteguhan dan kekonsistenan Anies kepada perkataan-perkataan manisnya. Tergantung kepada siapa dia berlabuh dan bertuju maka disitulah kemanisan ucapannya beraksi.
Dalam acara Dikltnas HIPMI IV, di Gedung Panca Gatra Lembaga Ketahanan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Sabtu (15/10/2016), Anies kembali berkata manis. Kali ini dia ingin terlihat manis dalam keputusannya untuk bergabung dengan gerombolan mafia yang disebutnya pada Pilpres 2014 Gerindra.
“Dan saya perlu garis bawahi, Pilpres sudah selesai, tim pemenang sudah selesai, pemenangnya juga sudah ada, jadi banyak yang mengira kita ini masih Pilpres. Sudah selesai, sudah selesai. Sekarang kita lagi pemilihan calon gubernur,” kata Anies.
“Kita jangan anggap lawan jadi musuh, karena lawan itu adalah kawan dalam pertandingan, lawan badminton adalah teman bermain badminton, lawan di pemilihan gubernur adalah kawan berdemokasi. Karena itu saya apresiasi pada PKS dan Gerindra karena mereka menunjukkan sikap negarawan, partai lain harus kader sendiri, tidak mau orang lain, namun ini bukan hanya yang bukan kadernya, namun yang dulu bersebrangan, ini mengirimkan sinyal bahwa membangun jakarta butuh persatuan,” katanya.
Manis, bukan?! Luar biasa kemanisan ucapan Anies di atas. Jadi, maksudnya sekarang ini pernyataannya tentang Prabowo dan Gerindra serta PKS tidak perlu diingat-ingat lagi?? Jadi yang kemarin itu pernyataan dari dalam hati atau hanya sekedar manis di bibir?? Kalau memang tidak perlu diingat berarti anda hanya manis di bibir saja pada saat itu.
Saya pikir kita harus berhati-hati dengan orang yang sering dan sudah jadi kebiasaannya bermulut manis. Hatinya kita tidak pernah bisa tahu. Kita pikir dia teman, ternyata dia menusuk pada saat-saat terakhir. Sepertinya itulah mungkin mengapa Anies direshuffle dari menteri. Pernyataannya tentang Prabowo hanya manis di bibir padahal hatinya berpihak kepada Prabowo. Siapa yang berani menyatakan tidak mungkin seperti itu, toh dia sekarang berpihak kepada Prabowo.
Mas Anies ingat bahwa pernah mengatakan Prabowo itu diusung mafia? ini fotonya
https://pbs.twimg.com/media/CtBdDxQUEAA9jAZ.jpg
https://pbs.twimg.com/media/CtBdDxQUEAA9jAZ.jpg
Anda tahu artinya mafia?! Mafia itu orang yang merusak dan merampok negeri ini. Kalau anda main badminton sama mereka yah tidak masalah. Ini anda diusung oleh mereka yang kemarin anda katakana diusung oleh mafia?? Maksud anda kita berteman politik dengan mafia begitu?? Walah terlalu manis ucapan itu mas Anies. Kita harus musuhi mafia apalagi dia belum bertobat dalam kemafiaannya. Mana bakal cawagub anda orang yang namanya tercatat dalam panama papers lagi.
Tidak ada yang salah memang kalau Anies punya mulut yang manis, karena itulah senjatanya untuk bisa “berkarya” lebih dalam negeri ini. Karya yang entah kemana arah sebenarnya. Tetapi janganlah kita terperdaya oleh manisnya kata Anies. Supaya kita tidak terkena diabetes politik. Termakan manisnya ucapan anies dan akhirnya lumpuh selama 5 tahun DKI Jakarta.
Jika kemarin dia bermanis-manis sebagai jubir di Pilpres 2014, maka yakinlah dia juga bermanis-manis dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Silahkan anda mau percaya kepada manisnya mulut Anies, atau manisnya congor saya. Tidak perlu dikecup untuk merasakannya, cukup simak setiap kata dan tulisannya. Selamat mengecup kemanisannya.
Salam manis.
sumber : seword.com