“Kami menyadari dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan militer Indonesia saat Wiranto menjabat sebagai panglima angkatan bersenjata,” ucap juru bicara Departemen Luar Negeri AS Anna Richey-Allen.
Wiranto yang menjabat Panglima ABRI periode 1998-1999 itu dirasa bertanggung jawab atas pelanggaran HAM berat berdasarkan laporan Komnas HAM.
Peristiwa tersebut diantaranya adalah Tragedi Trisakti, Mei 1998, Semanggi I dan II, penculikan dan penghilangan aktivis prodemokrasi 1997/1998, serta peristiwa Biak Berdarah.
Tetapi, secara keseluruhan, Allen memberi aplaus atas penunjukan menteri baru dalam perombakan Kabinet Kerja kedua.
Sebagai negara demokrasi terbesar kedua dan ketiga di dunia, AS dan Indonesia tetap berkomitmen untuk menjaga kedekatan hubungan berdasarkan minat dan nilai bersama. Hubungan ini diharapkan terus tumbuh dan semakin kuat.
“Amerika Serikat berharap melanjutkan kerja sama dengan Presiden Jokowi dan menteri-menterinya untuk lebih meningkatkan kemitraan strategis antara kedua negara dan memajukan kepentingan bersama,” terangnya.
Penulis: Ariestia Fiky | Editor: Atta Pratama
0 comments:
Post a Comment